Ia bukan seorang Muslim, tapi ia mengorbankan segalanya untuk membantu kaum Muslimin di Gaza yang tengah di genocida oleh kaum Zionis Yahudi dan pemerintah-pemerintah negara AS, Inggris, Jerman. Remaja asli Norwegia ini masih sangat muda usianya, tapi sudah menjadi pahlawan kemanusiaan Gaza.

Dua kali Greta dan puluhan temannya berusaha menembus blokade Israhell atas Gaza lewat laut, dengan kapal-kapal kecil, yang tentu saja cukup membahayakan jiwanya. Tapi ia terus maju bergerak, tak gentar dengan teror di laut dan siksaan di penjara Zionis Israhell.

Bagi saya, Greta Thunberg jauh lebih mulia dibanding para ulama di negeri-negeri Arab, termasuk di Mekkah dan Madinah, yang lebih memilih diam seribu bahasa terhadap aksi pembantaian yang luar biasa biadabnya terhadap Muslimin di Gaza. Padahal, Gaza dekat sekali dengan negara mereka. Tak ada kecaman dan aksi kemanusiaan oleh para ulama ini, boro-boro seruan jihad.

Bahkan banyak pula yang justru menyalahkan dan mengecam para mujahidin Gaza, sebagai excuse sifat kepengecutan mereka. Maklum, mereka sudah hidup senang dengan gaji besar dari pemerintah mereka. Sedang para ulama yang kritis sudah dibungkam di penjara oleh pemerintah mereka yang sudah jadi budak Zionis Israhell dan AS. Bahkan ada yang sampai meninggal di penjara akibat siksaan berat rezim Muhammad bin Salman, seperti Syekh Sulaiman ad-Duwaisy.

Jangan ditanya soal penguasanya, yang terang benderang membantu kebiadaban Zionis Israhell, terutama penguasa Uni Emirat Arab, Mesir, Jordania, Arab Saudi, dan Bahrain. Mereka baru terbangun sekarang saat Setanyahu mulai mengancam menyerang dan menduduki negara mereka. Bukan demi membantu Gaza, tapi demi kursi kekuasaan mereka sendiri.

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada Greta Thunberg, seperti Tommaso Bortolazzi, aktifis Italia yang masuk Islam di penjara Israhell setelah diculik dari kapalnya oleh Zionis.
Kepada para ulama di Arab yang tetap diam seribu bahasa, aku berdoa, semoga Allah membalas kalian semua di dunia dan akhirat. Kalian sama sekali tidak pantas menyandang gelar ulama. Bagiku, kalian tak ubahnya SAMPAH BERSORBAN! (MANSYUR ALKATIRI)

By mansyur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *